Dan inilah isi dari surat tersebut:
Rabu,11 Januari 2012
Kepada
Yth Widjajono Partowidagdo
Wakil Mentri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) RI
di tempat.
Dengan hormat,
Selamat siang
Pak, apa kabar? Bapak kenal saya engga? Mungkin Bapak ga kenal saya karena saya
ga kenal Bapak. Mungkin Bapak kenal sama pedagang asongan si Bambang yang ada
di depan kantor ESDM, karena dia teman karib saya waktu kecil ampe sekarang.
Dia baik banget lho Pak. Tiap kali saya beli rokok sama dia bisa diutangin,
walaupun sekarang sudah tidak ada karena dia sekarang hidupnya sudah mapan jadi
debt collector. Maaf Pak saya jadi ngelantur gini ngomongnya.
Maksud saya
menulis surat ini adalah berbagai hasil analisis saya terhadap pembatasan BBM
bersubsidi kenapa hanya mobil berplat kuning saja atau kendaraan motor yang
hanya mendapatkan jatah bahan bakar yang bersubsidi. Kenapa mobil yang berplat
hitam yang tiap hari bawa barang sayur-sayuran atau kebutuhan pokok lainya
tidak mendapatkan, seperti yang diberitakan di surat kabar. Kalau sudah begini
pasti harga kebutuhan pokok akan terkena imbasnya. Ya Bapak kaget kan? Ya saya
juga, mama saya, nenek saya, saudara-saudara saya, sampai pembantu saya pun ikut
kaget kalo harga kebutuhan pokok naik, pasti pembantu saya terkena potongan
gaji pula. Maaf saya ngomongin pembantu saya.
Oke Pak
pembicaraan saya yang sekarang mulai serius. Saya kurang setuju Pak jika ada
konversi BBG. Saya benar-benar tidak setuju Pak. Saya pernah melihat di
koran-koran kalau benda hijau yang banyak digadang-gadang itu rakyat belum
percaya, ngeri bawanya. Itu yang di dapur saja meleduk sana sini. Ini yang
dibawa di mobil tabung gas konversi lagi dibawa kemana-mana. Apalagi di
Indonesia banyak yang ngeroko, kalo ada yg iseng buang puntung ke kolong bawah
mobil gimana? Ampun deh Pak bisa meleduk sana sini kalo lagi macet. Bapak
bilang sukses ini konversi BBG yang ada di dapur saya menuai hasil, menghemat
uang negara. Nyatanya walaupun di hemat, banyak para tikus-tikus berdasi nakal
di karpet merah. Maaf ya Pak saya tidak menyindir teman-teman Bapak.
Harap Bapak
ketahui saya adalah penggemar band Hijau Daun dan juga Klorofil. Saya tidak
bermaksud memojokan kedua band tersebut. Untuk membuktikannya saya akan
menyatukan mereka di dalam label rekaman saya, dengan harapan ketika main
bareng bisa disebut oksigen. Begitu besar andil mereka dalam membangun go
green. Bapak juga suka sama Hijau Daun dan Klorofil? Oh tidak, makasih? Gpp
kok, Pak. Peace.
Sekian surat
saya semoga menjadi pratinjau untuk kebijakan-kebijakan dalam membatasi subsidi
BBM bulan April mendatang. Saya memang tidak jago dalam bidang meteologi
ataupun ekonomi, karena waktu saya SMA saya bukan jurusan IPS, tapi saya orang
pintar yang suka: minum tolak angin, masukin jin ke botol, melihat makhluk
halus dan ngelukis hantu dengan mata ditutupi kain berwarna hitam. Solusi saya
dalam menentukan kebijakan ini adalah tolong kawinkan saya sama Sherina Munaf.
Saya tidak tahu apakah kebijakan tersebut akan disetujui oleh para rakyat. Yang
pasti saya akan sangat bahagia.
Oh iya Pak, tertarik ga sama produk MLM kami?
Kami menawarkan berbagai produk andalan kami disini seperti air iler lebah
Pasti tidak. Maaf ya Pak saya jadi ngawur ngomongnya
Oh iya Pak, tertarik ga sama produk MLM kami?
Kami menawarkan berbagai produk andalan kami disini seperti air iler lebah
Pasti tidak. Maaf ya Pak saya jadi ngawur ngomongnya
Hormat saya,
Dhavi Indra D
Warga negara yang peduli dan setia
abis
No comments:
Post a Comment