Saturday, September 17, 2011

CINLOK?


"Halo bli?"begitulah sapaan akrab mas Jorji yang biasa dagang di pinggiran pantai kuta.

"Sedang apa kau disini neng? apa mau menyewa peralatan surffing ku?"

Terheran termenung si Rasti.

"Engga kok mas, sebenernya saya mau nanya akhir2 ini disini sering terjadi cinlok ya?"

"Sugeng mbak,cinlok itu apa ya?maklum orang desa ga tau apa apa. Yang saya tau cinlok itu nama makanan."dengan herannya jorji berkata kata.

Bukan to mas,cinlok itu cinta lokasi. Saya jg ga tau awal mula dari bahasa itu. Tapi sering di bicarakan di kota kota besar. Kadang juga kalo nonton tv saya suka denger bahasa itu.

"Oh cinta lokasi ya neng?wah itu mah tiap malem minggu neng. Disini tiap malem minggu ada festival cinta lokasi itu neng. Pesertanya ga mandang2, mau tua muda laki cewe perawan duda sampai bencong pun ada di sini neng."

"Hah?bencong?yakin lo bli?"mimik heran ditunjukan oleh Rasti.
Rasti pun pulang dan kembali ke tempat itu pada acara diselenggarakannya.

Sesampainya disana

"Mmmmmmm...gw kesini mau cari cowo?tp kok cwonya begini semua ya? Wow wow wow..ada cowo macho tuh! Bidang dada datar, perut jadi, muka ganteng penuh bulu lagi."itu merupakan cwo idaman Rasti."

Rasti pun berkenalan. Waktu demi waktu. Jejak demi jejak.. tak lamapun mereka jadian hingga akhirnya hubungan mereka putus ditengah jalan. Ia dikhianati oleh pacarnya nan gagah itu.
Hingga akhirnya ia kecewa berat.

Rasti pun kembali mendatangi festival itu kali ini dengan penampilannya yang beda sedikit glamor tapi dengan gayanya yang khas yang penuh charissma.

Tiba-tiba..sosok pria aneh dengan dasi kupu-kupu serta kacamata tebal menghampiri dirinya. Anggap saja namanya George. Pri cupu dari pulau sebrang yang penuh kesetiaan.

"HI?!" Dengan penuh gengsinya George mengatakan.

Rasti terdiam sesaat,lalu dibalasnya dengan jawaban jutek.

Kemudian cowo itu mengajaknya berkencan,Rasti pun tak tau kenapa terbujuk rayuannya.

Hingga akhirnya mereka berdua menjadi nyambung. Awalnya memang mereka tidak begitu nyambung karena penampilan George yang begitu unik. Hingga suatu saat George menyatakan cintanya. Sampai mereka langgeng hingga pernikahan.

Di dalam benak Rasti. Ia pun merenung di penuh kegelapan malam.
"Sesungguhnya cinta itu tidak memandang penampilan,tapi hanya mengandalkan isi hati yang penuh kesetian."

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2010-2015 All Right Reserved kisutmengkerut.com