Mmm..Onde-onde

Gw cuma bisa diam seperti patung layaknya patung pancoran.Memandangnya dari jauh dari ketinggian. Mengawasinya hingga hati tak menentu. Menatap dengan penuh pesona. Itu menggiurkan gw untuk memilikinya. Banyak manusia  menatap hingga terkesima oleh wujudnya.Memang sudah lama kuinginkan sejak lama. Wujud itu adalah..

Onde-onde..

Kenapa harus onde-onde?

Padahal masih banyak makanan yang lebih menarik dari dirinya seperti kebab,pizza,donat,martabak ataupun spaggeti. Tapi gw ga pernah habis pikir kenapa harus jantuh cinta dengan onde2?

Entahlah..Mungkin menurut gw yang menarik warnanya yang penuh dengan bercak2 atau isinya.

Awalnya gw ga begitu suka sama onde2. Tapi itu dulu. Jauh sebelum gw mengenal onde-onde dengan caranya sendiri. Yup... Jauh sebelum gw tergoda denganya.

Mmm..

Bentuknya yang unik membuatnya begitu berbeda. Ga sesempurna dengan makanan lainnya. Tetap membuat gw menyukainya. Menikmatinya? Pengen sih tapi simpan dulu deh. Lagi bukan waktunya hahaha.. Seperti halnya anak kecil yang diberi permen unik dan berbeda bentuknya dari biasanya, pastinya ia akan menyimpanya hingga ga seorang pun boleh memegangnya. Begitu layaknya dengan gw dan onde-onde ini. Seakan ingin dibungkus denagan selembar kain tisu maupun kertas kosong yang ada di tas gw. Menjauhkanya dari jangkauan mulut mulut beringas manusia. Menjaganya dari lalat nakal yang menghinggapi kulit cantiknya. Hingga saat menikmatinya.

Warna tubuhnya yang penuh bercak bercak itu memang sungguh menggoda yang tak lain adalah wijennya. Memang warnanya gelap. Yang lain memang lebih banyak corak yang berwarna. Tapi entah mengapa gw tetep suka dengan dirinya hingga tak mau berpaling dengan yang lain.

Isinya sudah pasti menggugah selera gw. Kandungan isinya yang penuh nutrisi seakan membuat kesan anggun didalamnya. Walaupun dibalut dengan lapisan tepung membuat jati dirinya tetap anggun dilihat dari luar. Sederhana tapi ajib seakan menghapus tentang gw nilai dari sebuah kenikmatan. Ga berlebihan tapi mampu membuat gw untuk ketagihan lagi dan lagi. Meski terselip kekurangan mapu menyihir gw dengan terus kecanduan. Kualitas isi yang dihasilkan tak mungkin disaingi oleh rasa rasa yang lain serta bahan bahannya berkualitas dari Tuhan melalui tangan-tangan hambanya yang penuh kasih sayang dan pengorbanan.

Gak ada satu hal pun yang sempurna. Dan buat gw onde-onde yang gw suka sudah jauh lebih sempurna. Tapi entah mengapa gw mau belajar dari onde-onde yang tak sempurna dengan cara yang sempurna.

Suatu hal yang pasti buat gw. Kini gw ingin memilikinya meski gw tahu gw belum bisa mendapatkannya. Karena gw belum memenuhi standar untuk menjadi pemilik sejatinya.

Onde-onde sederhana tapi istimewa.

Jakarta,DuaPuluhSeptemberDuaRibuSebelas